Himpunan Mahasiswa Agribisnis Pertanian

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Gelanggang Mahasiswa Agribisnis Pertanian

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PPK ORMAWA HIMAGRI 2022

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 29 Juni 2025

CIRCULAR AGRICULTURE: THE FUTURE OF ZERO-WASTE FARMING

Circular agriculture atau pertanian sirkular adalah konsep pertanian masa depan yang menekankan efisiensi penggunaan sumber daya alam dan daur ulang limbah agar tidak mencemari lingkungan. Berbeda dengan pertanian konvensional yang bersifat linear dan menghasilkan banyak limbah, circular agriculture mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan mendukung keberlanjutan ekosistem. Prinsip utamanya adalah memanfaatkan limbah organik, seperti kotoran ternak atau residu tanaman, sebagai input baru dalam produksi pertanian untuk menciptakan sistem yang minim limbah dan lebih ramah lingkungan (Chung et al., 2024).
Meskipun memiliki manfaat besar, implementasi circular agriculture menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan tersebut mencakup tingginya investasi awal untuk teknologi pengolahan limbah, lemahnya akses pembiayaan petani, serta minimnya edukasi terkait praktik pertanian sirkular di tingkat petani kecil (Chung et al., 2024). Selain itu, transisi menuju pertanian sirkular juga memerlukan perubahan perilaku konsumen dan produsen, serta peningkatan kapasitas kelembagaan (Kotyal, 2024).
Contoh nyata keberhasilan circular agriculture dapat ditemukan di Tiongkok, khususnya dalam program integrasi limbah pertanian dan peternakan menjadi energi biomassa dan pupuk organik. Program ini berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian sekaligus memperbaiki kualitas tanah dan air. Pemerintah Tiongkok juga mendorong pemanfaatan jerami padi dan limbah peternakan untuk biomassa, sehingga mendukung tujuan netralitas karbon 2060 sambil membuka peluang ekonomi baru di pedesaan (Kimura et al., 2020). Contoh lainnya adalah di DrĂ¢a-Tafilalet, Maroko, di mana petani oasis mengelola residu pohon kurma dan pupuk kandang untuk memperbaiki kesuburan tanah dan menjaga keberlanjutan pertanian di wilayah kering yang rentan degradasi (El Janati et al., 2021).
Keberhasilan circular agriculture memerlukan dukungan banyak pihak. Strategi yang diperlukan mencakup penyediaan insentif finansial, pengembangan teknologi ramah lingkungan, riset untuk efisiensi sumber daya, dan kampanye edukasi untuk petani dan konsumen. Selain itu, penting membangun kemitraan publik-swasta agar penerapan circular agriculture dapat diperluas secara efektif. Pengalaman Tiongkok dan Maroko membuktikan bahwa circular agriculture bukan hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga mampu menjadi motor pembangunan ekonomi pedesaan yang ramah lingkungan 







REFERENSI
Chung, D. K., Duy, L. Van, Thi, L., & Loan, T. (2024). Circular Agriculture : A General Review of Theories, Practices, and Policy Recommendations. Vietnam Journal of Agricultural Sciences, 7(2), 2173–2184.
El Janati, M., Akkal-Corfini, N., Bouaziz, A., Oukarroum, A., Robin, P., Sabri, A., Chikhaoui, M., & Thomas, Z. (2021). Benefits of circular agriculture for cropping systems and soil fertility in oases. Sustainability (Switzerland), 13(9), 1–17. https://doi.org/10.3390/su13094713
Kimura, S., Gong, B., & Chen, K. (2020). Circular Agriculture for Sustainable and Low-Carbon Development in the People’s Republic of China Shingo. Adb Briefs, 4(100), 1–7.
Kotyal, K. (2024). Circular Agriculture : Sustainable Farming Practices for Zero Waste Circular Agriculture : Sustainable Farming Practices for Zero Waste. Environmental Reports, 8(December), 12. https://doi.org/10.51470/ER.2023.5.1.08