Himpunan Mahasiswa Agribisnis Pertanian

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Gelanggang Mahasiswa Agribisnis Pertanian

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PPK ORMAWA HIMAGRI 2022

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 23 Mei 2023

Tumbilotohe Tradisi Lebaran Suku Gorontalo

 


 Tumbilotohe dikenal dalam bahasa masyarakat Gorontalo berarti sepasang lampu. Tradisi tumbilotohe adalah adat istiadat atau kebiasaan pasang lampu pada tanggal ganjil bulan ramadhan dalam menyongsong lailatul qadar yang menandakan berakhirnya Ramadan, tepatnya tiga hari sebelum malam lebaran pada tanggal 27 Ramadhan di Provinsi Gorontalo. Tradisi pasang lampu dengan niat menyongsong datangnya lailatulqadar, karena cahaya rembulan mulai redup, sehingga kaum muslim yang ingin pergi ke masjid tidak terhalangi oleh gelapnya malam, bertujuan untuk mengingatkan orang-orang untuk beri’tikaf di masjid atau di mushalla untuk bertadarrus dan shalat malam. 

 Saat tradisi Tumbilotohe digelar, gemerlap lentera digantung pada kerangka–kerangka kayu yang dihiasi dengan janur kuning (Alikusu) atau hiasan yang terbuat dari daun kelapa muda yang menghiasi kota Gorontalo. Di atas kerangka digantung sejumlah pisang sebagai lambang kesejahteraan dan tebu sebagai lambang keramahan dan kemuliaan hati menyambut Hari Raya Idul Fitri. Semarak tumbilotohe dimanfaatkan untuk berkumpul pada malam hari dengan orang tua dan anak-anak, bersilaturahmi kepada sanak saudara, keluarga dan sahabat. Tak hanya warga Gorontalo, tetapi banyak juga masyarakat yang hadir dari luar kota Gorontalo demi menyaksikan kemeriahan Tumbilotohe. Tanah lapang yang luas dan daerah persawahan dibuat berbagai formasi dari lentera membentuk gambar masjid, kitab suci Al-quran, dan kaligrafi yang sangat indah dan mempesona. Tradisi Tumbilitohe juga menarik ketika warga Gorontalo mulai membunyikan meriam bambu atau atraksi bunggo dan festival bedug.

 Tradisi menyalakan lampu minyak tanah pada penghujung Ramadhan di Gorontalo, sangat diyakini kental dengan nilai agama. Masyarakat gorontalo mengekspresikan diri dalam mensunyikan jiwa dengan melaksanakan tradisi tumbilotohe yang disimbolkan dengan menyalakan tohe adalah wujud menyalakan jiwa yang telah dibersihkan pada saat melaksanakan puasa. Ekspresi relegius muncul setiap tahunnya untuk mempersipakan hari yang sangat penting yakni hari fitri. 

 Dalam perkembangnnya tradisi ini mengalami banyak perubahan. Pada awalnya tradisi ini menggunakan belahan buah papaya dan minyak kelapa dengan sumbu dari kapas, kemudian beralih ke bamboo dengan minyak tanah dan sumbu, namun kini banyak juga warga masyarakat yang memakai bohlam atau lampu pijar dalam melaksanakan tradisi itu. Pemasangan lampu itu pada perkembangannya ternyata tidak hanya dipasangsecara konvensional dengan berjejer di depan rumah, tetapi sudah banyak inovasi dan kreativitas, seperti di pasang dalam bentuk gapura atau model lainnya.

Adapun atribut yang dipersiapkan untuk digunakan pada perayaan:

a. Alikusu (gapura/gerbang pintu masuk). Alikusu diartikan sebagai tempat tinggal karena lampu-lampu yang diletakkan dalam keadaan menyala itu bermanfaat memberi penerangan agar tidak tersesat.

b. Lale-Lale (janur kuning). Secara filosofis, ketika ditiup angin membuat lale tersebut menari-nari dimaknai sebagai tanda kehadiran malam seribu bulan atau malam lailatulqadar.

c. Butulu-Butulu adalah botol kaca tempat lampu pijar diisi sumbu dan minyak tanah. Butulu simbol dari kekuatan hidup kala manusia harus tetap teguh dan sabar.

d. Tubu-Tubu (sumbu lampu) dimaknai sebagai jalan kehidupan yang berakar pada al-Qur’an. Tubu yang digambarkan dengan untaian benang merupakan cerminan umat Muslim Gorontalo yang kehidupannya untuk tetap lurus sesuai dengan ajaran dan larangan Allah swt seperti yang tercantum dalam al-Qur’an.

e. Polohungo-Polohungo adalah sejenis tanaman bunga yang dirangkai. Memiliki ragam warna yang diikat menjadi satu dan digantung pada alikusu. Polohungo dimaknai sebagai warna-warna proses kehidupan yang sudah terlewati dan terangkai dari perjalanan hidup manusia.

f. Patodu-Patodu (tebu) dimaknai sebagai pemanis. Mengambil nilai dari sifat patodu yang semakin tua rasanya akan semakin manis, maka hendaklah manusia juga mengikuti sifatnya tersebut. Patodu mengisyaratkan kepada umat muslim untuk selalu memperbaiki perilaku dan berhati-hati dalam bertutur kata.

g. Lambi-Lambi (pisang). Filosofi pisang adalah tumbuhan yang tidak mau mati sebelum dia berbuah. Dalam kehidupan manusia lambi dimaknai sebagai seorang manusia yang bersungguh-sungguh dalam pengabdiannya kepada Allah swt.

Referensi 

Freshi Kavita Sandy. (2018). BUSANA PESTA MALAM DENGAN SUMBER IDE TUMBILOTOHE PADA PERGELARAN BUSANA MOVITSME.

Ibrahim, S., Rusli, M., Sultan, I., & Gorontalo, A. (2022). Pemahaman Masyarakat Terhadap Lailah al-Qadr di Desa Teratai : Kajian Living Qur ’ an. 1(Januari), 13–27.

Wibawa, N. H. H. P., Yasin, Z., Hi, M., Husnan, H. M. I., & Mashadi, M. S. (n.d.). ISLAM.

Wibawa, N. H. H. P. (2018). RELEVANSINYA DENGAN KESUCIAN JIWA Oleh Nazar Husain hadi pranata wibawa Email nazarhusain80@gmail.com Abstrak A . Pendahuluan Tradisi tumbilotohe adalah adat istiadat atau kebiasaan pasang lampu pada tanggal ganjil bulan ramadhan menyongsong lailatul qada. 18(2), 158–180.

Sabtu, 20 Mei 2023

FORECAST

  FORECAST

Fabulous Creativity and Digital Aspirations of Agribusiness Students

Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan

Halo seluruh keluarga mahasiswa Agribisnis Trunojoyo ...

Pada bulan Mei 2023 ini, e-mading FORECAST hadir dengan mengusung tema :

National Book Day: One Book, One Change

Yuk, baca lebih lanjut. Selamat menikmati!


Sudahkah Anda Membaca Buku Hari Ini?

Oleh: Dwi Febbriyanti '21

Buku memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Buku memberikan kita pelajaran hidup mengenai kesulitan, ketakutan, cinta, serta setiap hal kecil yang menjadi bagian dari kehidupan. Buku telah ada selama berabad-abad dan menceritakan pengetahuan tentang masa lalu, peradaban, dan budaya kita. Peran buku dalam kehidupan tidak boleh diremehkan, karena buku tidak hanya membantu memperluas wawasan tetapi juga sebagai pintu penguhubung dengan dunia sekitar.

Kebiasaan membaca buku adalah kebiasaan yang baik, namun sering kali disepelekan. ‘Buku adalah jendela dunia’ merupakan suatu frasa yang sering kita dengar karena dengan membaca buku, imajinasi menjadi terbuka, pikiran menjadi berkelana, dan hal tersebut tentu saja memberikan hasil yang positif untuk meningkatkan kreativitas.    

Dalam hidup, tentunya kita sangat membutuhkan teman yang baik. Jika tidak? Tak terbayangkan, bukan, betapa sepinya? Dalam hal ini, buku bisa menjadi sahabat yang terus menginspirasi kita untuk menjadi versi terbaik diri. Buku akan memperkaya pikiran kita dengan pengetahuan dan kita pun akan belajar menghargai dan menjaga buku itu.


"Sihir"
Oleh Faiz Danuarta

“Kriiinggg” bell istirahat sekolah berbunyi.

“Chan, ayo kekantin.”

“Yok, Vin.” Jawab Chandra diiringin langkah Kevin keluar pintu kelas.

Setiap hari Kevin dan Chandra selalu bersama-sama dimanapun mereka berada. Banyak orang yang bilang “dimana ada kevin disitu pula Chandra berada” mereka layaknya dua orang yang tak pernah terpisahkan. Setiap istirahat mereka selalu pergi kekantin untuk membeli makan atau hanya sekedar mencari suasana baru atas kebosanan ruang kelas yang setiap pagi mereka kunjungi. Kavin dan Chandra tidak suka pelajaran di kelas terlebih pelajaran itu ada unsur perhitungan. Mereka benci. Kevin lebih memilih memainkan game online dari pada mendengarkan guru berbicara terus menerus yang memaksa murid tidak suka pelajaran untuk menyukai pelajaran, menurut Kevin game online dapat mengasah otak manusia lebih cerdas. Tidak dengan Chandra, olahraga menjadi proritas utama baginya, terkadang dia juga suka bermain game online bersama Kevin ketika kebosanan prioritas timbul.

Halaman belakang menjadi tempat tujuan mereka untuk bermain game online. Tempat yang sejuk. Lapang. Indah. Tetapi bukan itu saja alasan merekka memilih tempat tersebut. Warung Bu Ida, yang juga terdapat di halaman belakang tempat Kevin dan Chandra sering bermain game online. Wifi gratis menjadi alasan mereka memilih warung Bu Ida. Disana tidak terlalu banyak murid untuk datang membeli makanan. Sedikit agak jauh dari kelas yang membuat murid-murid tidak memilih warung Bu Ida sebagai tempat makan, kalau di pikir-pikir makanan Bu Ida makanan terenak di sekolah ini. Kedekatan Kevin dan Chandra bisa dibuktikan dengan obrolan mereka yang tidak pernah habis. Semua yang mereka lihat bisa menjadi topik pembicaraan.

“Chan, liat gedung itu!”

“Ya….” Jawab Chandra penasaran.

“ Gedung seram kenapa ditempatkan di belakang sekolah. Sepi. Tidak ada yang mau kesana.”

“Banyak yang mengatakan gedung belakang tempat terseram yang ada di sekolah kita, tidak ada murid yang berkunjung disana kecuali ada urusan penting. Konon katanya siapapun yang masuk ke gedung belakang, sifat dan perilakunya akan berbeda!”

“Semacam terkena cuci otak?”

“Bisa dibilang seperti itu.”

“Kalau memang benar, pasti ada orang yang terlibat di dalamnya. Kenapa tidak dilaporkan saja ke kepala sekolah?” tanya Kevin serius.

“Banyak yang sudah mencoba tetapi kepala sekolah tidak menghiraukannya, kepala sekolah menganggap mereka sedang membuat lelucon.”

Kevin semakin penasaran dengan gedung belakang sekolah. Dia ingin mencari tahu kenapa gedung belakang sekolah bisa mencuci otak para murid-murid yang masuk ke dalam gedung belakang sekolah. “Apakah ada orang yang sengaja mencuci otak murid-murid, kalau benar kenapa kepala sekolah membiarkannya? Apakah gedung belakang sekolah memiliki kekuatan sihir merubah karakter atau sifat seseorang sehingga menjadikannya berbeda?” tanya Kevin dalam hati. “Kalau benar apakah benar kita hidup di dunia sihir?”

“Kriiiinggg” waktu menunjukkan pukul 10.00 tanda waktu masuk tiba. Mereka bergegas kembali ke kelas untuk mendengarkan penjelasan guru di depan kelas berjam-jam tanpa henti. Langkah menuju kelas terasa berat bagi Kevin dan Chandra, mereka tahu setelah ini terdapat pelajaran matematika yang sangat meraka benci. Sesampainya dikelas, penjelasan ibu guru membuat Kevin dan Chandra bosan dalam kelas. Game online menjadi pilihan terbaik bagi mereka untuk menghindari kebosanan. Dengan sembunyi-sembunyi mereka memaikan game online. Didalam keseruan mereka memainkan game, Chanda tak sengaja berteriak atas kekalahannya dari Kevin. “Aahhh Sial” Ibu Guru dan semua murid yang ada di kelas menoleh ke Chandra.

“Chandra, lagi apa kamu? Sudah tidak mendengarkan, rame sendiri. Keluar.”

“Iya Bu…” lirik Chanda ke Kevin.

Kevin hanya bisa diam, sembari melihat Chandra yang keluar dari ruangan kelas. Kevin tidak bisa berbuat apa-apa selain berdiam diri, dia baru pertama kali setakut ini melihat Ibu guru marah. Ketakutan Kevin semakin menjadi ketika ancaman Ibu guru yang menjanjikan nilai jelek kepada Chandra. Suasanya kelas menjadi berubah seketika. Kekesalan ibu guru membuat satu kelas hanya mendapatkan tugas dari Ibu guru. Kevin diam tak berbuat apa-apa hingga ibu guru keluar kelas dengan wajah kemarahan. Semua murid hanya diam sembari mengerjakan tugas yang diberikan oleh Ibu guru.

Kevin merasa bosan di ruangan kelas terus menerus. Tugas perhitungan membuat Kevin makin benci berada di ruangan kelas. Dia membayangkan Chandra yang sekarang pasti berada di warung Bu Ida dan bermain game online. “Apa menyusul ke warung Ibu Ida dan bermain Game online saja dari pada disini, tetapi tugas ibu guru?” bimbang Kevin.

“Bye Gays”

“Mau kemana Vin?” Teriak Dani sebagai ketua kelas .

Kevin berlari menuju warung Ibu Ida tanpa menghiraukan Dani. Langkah Kevin semakin terpacu. Tolehan kekiri dan kekanan Kevin lakukan untuk menghindari Ibu Guru. Langkah Kevin terhenti didepan warung Ibu Ida yang sepi tidak melihat satupun orang berada di sana.

“Bu Ida, lihat Chandra?”

“Oh Chandra, tadi dia menuju ke gedung belakang tapi sampai sekarang tidak muncul lagi.”

“Jangan-jangan Chandra terkana sihir sampai berani masuk ke gedung belakang” tanya Kevin dalam hati.

“Nak Kevin? Hallo nak Kevin?”

Langkah Kevin bergegas menuju gedung belakang menghiraukan Ibu Ida yang menyadarkan Kevin dari lamunan sejenak. “Chandra harus selamat, jangan sampai Chandra tercuci otaknya” Kevin bergegas menuju ke gudang belakang dan berharap Chandra baik-baik saja. Langkah kevin semakin pelan saat kevin menatap pintu gudang belakang. Kevin terdiam sejenak. Mengumpulkan niat dan keberaniannya untuk masuk ke dalam. “Kalau aku masuk dan terkena sihir cuci otak, siapa yang akan menolongku? Aku hanya butuh fokus tujuan, menyelamatkan Chandra dan semua akan baik-baik saja” Semakin dekat Kevin dengan pintu gudang belakang semakin yakin untuk mengurungkan niatnya masuk ke gudang belakang. Tiba-tiba pintu gudang belakang itu terbuka, terlihat seseorang yang keluar dari pintu.

“Chandra, syukurlah kamu tidak apa-apa!” lega Kevin

“Kevin, hidup ini hanya sekali, pergunakanlah dengan baik. Carilah ilmu setinggi mungkin, perbanyaklah pengetahuan.”

“Chandra? Apa yang kamu bicarakan? Kena cuci otak?”

“Tidak Kevin, jangan sia-siakan sem….”

Amarah Kevin membludak, dia tahu di dalam pasti ada yang tidak beres. Pembicaraan Chandra tidak seperti biasanya. Baru kali ini dia berbicara begitu. Langkah Kevin tak terkontrol menendang pintu gudang belakang dengan keras. “Daarr”. Suasana sangat sunyi, tidak ada suara terdapat di dalam sana.

“Waaaaaww …” Kagum kevin.

Buku tersusun rapi dan menutupi seluruh ruangan. “Apakah ini perpustakaan?” tanya hati Kevin. Ketenangan terasa saat kevin masuk ke dalam. Kevin tidak bisa berbicara apa-apa, hanya ekspresi kagum yang bisa dia lakukan. Langkah kakinya terasa bergerak sendiri tanpa dia minta, menyusuri lorong-lorong rak-rak buku yang tersusun rapi dari kiri. Kanan. Atas. Depan. Belakang. Tak disangkah keindahan ini tidak terlihat dari luar gedung. Langkah Kevin terhenti didepan buku yang berjudul “Waktu”. Kevin melihat kalimat dalam buku itu yang mengatakan “Jangan sia-siakan waktu untuk kesenanganmu tapi sia-siakanlah waktu untuk menuntut ilmu”. Dua jam kevin membaca. Kesegaran udara didapatkan ketika Kevin keluar dari gedung belakang, dia merasa memiliki harapan baru di dalam hidupnya. Kevin melangkah kembali ke ruang kelas Dan ketika bertemu Dani, kalimat pertama yang diucapkan Kevin.

“Jangan sia siakan waktu untuk kesenanganmu tapi sia-siakanlah waktu untuk menuntut ilmu”

“Vin, kamu terkena sihir gudang belakang?”

“HIDUP DENGAN BUKU”

            Agam, merupakan cowok kelas 11 SMA yang sangat suka membaca. Setiap harinya, selalu ia habiskan untuk membaca. Bahkan, saat di sekolahpun ia selalu membawa bukunya untuk dibaca saat jam istirahat. Agam selalu di bilang aneh oleh temannya, karena kemanapun ia pergi selalu membawa buku. Namun ia tak pernah menanggapi teman-temannya itu. Disuatu pagi hari sata sedang jam istirahat, Agam duduk di bangku kelasnya.

“Haha lihatlah anak itu, pasti membaca buku lagi.” Ledekan dari salah satu temannya.

“Haha dasar si kutu buku. Emangnya ngapain sih baca buku terus, sok sibuk banget kelihatannya” Sahut temannya. Mendengar perkataan dari temannya itu, Agam terdiam dan tak membalasnya dengan sepatah kata.

            Membaca memang hobi yang dimiliki Agam. Menurutnya, sehari tanpa membaca buku akan melewatkan sejuta ilmu yang ada dari dalam buku tersebut. Jika Agam bisa memilih, ia akan memilih untuk hidup di antara tumpukkan buku. “Jika aku bisa memilih, saya lebih memilih untuk hidup bersama benda mati yang bisa membuat saya hidup, dari pada bersama orang hidup yang membuat saya mati.” Kata Agam.

            Disuatu hari saat sedang jam pelajaran berlangsung, guru memberikan pertanyaan kepada muridnya. Namun tak ada satupun murid yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru tersebut. Agam, ia mengangkat tangannya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya itu. Dan jawaban ia benar. Guru itu sangat kagum dengan Agam, begitupun teman-temannya.

“Agam, dari mana kamu mendapatkan jawaban itu? Padahal saya belum menerangkannya.” Tanya seorang guru kepada Agam.

“Saya tahu jawaban itu dari buku yang saya baca beberapa hari lalu Bu.” Jawab Agam yang sontak membuat teman-temannya terdiam. 


Karya: Mahilda Rahmania
Angkatan: 2021



Karya: Ulul l.m
Angkatan: 2022




Karya: Dedy Firmansyah

Angkatan: Agribisnis '21

Karya: anonymous

Angkatan: 2021


(Editor Website : INFOKOM 2022)