FORECAST
“Fabulous Creativity and Digital Aspirations of Agribusiness
Students"
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh
Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan
Halo seluruh
keluarga mahasiswa Agribisnis Trunojoyo . . .
Kali ini mading
himagri balik lagi dengan nuansa baru lohh,
di bulan September 2022
ini, e-mading FORECAST hadir dengan mengusung tema :
“ National Farmer Day: Plant Your Green Soul ”
Yuk, baca lebih
lanjut. Selamat menikmati!
Judul: Penghijauan Bumi
Penulis: Nazilatul Fatihah Agb' 21
Sebentar, sebelum lanjut baca admin mau
tanya nih, jawab dalam hati ya, atau bisa dikolom komentar, menurut kalian ada
yang kurang ngga dari postingan diatas? Atau apa sudah dapat insight
baru belum?...
Semoga dari postingan admin diatas dapat
menginspirasi ya !
Ayoo, lanjut scroll terus ke bawah, bakal
ada yang lucu – lucu looh...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cerita Lucu Petani Tua Dan Pengacara
Seorang pengacara terkenal dari kota besar pergi berburu ke sebuah desa
yang sangat jauh dari tempat tinggalnya. Dia menembak dan menjatuhkan burung,
tetapi jatuh ke sebuah pekarangan yang tertutup oleh pagar ketika pengacara mau
memanjat pagar untuk mengambil buruannya, seorang petani tua yang sudah keriput
dan bongkok bertanya kepadanya apa yang ia lakukan.
Pengacara: “Saya
menembak seekor burung dan jatuh di pekarangan ini, saya akan mengambilnya.”
Petani Tua: “Ini
pekarangan saya, dan Anda tidak boleh masuk ke sini.”
Pengacara: (Karena
merasa terkenal lalu marah) “Saya salah satu pengacara pengadilan terbaik di
negara ini dan, jika Anda tidak membiarkan saya untuk mengambil burung
tersebut, saya akan menuntutmu dan mengambil semua yang jadi milikmu!
Petani Tua:
(Tersenyum) “Tampaknya, Anda tidak tahu bagaimana kita menyelesaikan perkara
dengan adat setempat disini ya? Kita menyelesaikan perselisihan kecil seperti
ini dengan peraturan ‘Tiga kali tendangan’.”
Pengacara: “Pak itu
peraturan ‘tiga kali tendangan’?”
Petani Tua: “Yah,
pertama saya menendang Anda tiga kali terus gantian Anda menendang saya tiga
kali, dan seterusnya, bolak-balik, sampai ada yang nyerah.”
Pengacara:
(Berpikir tentang kontes yang diusulkan dan ia merasa dengan mudah mengalahkan
seorang petani
tua yang keriput itu. Dia setuju untuk mematuhi adat setempat). “Oke pak tua
saya setuju!” (dalam hati). “Masa kalah main tendang2an ama orang tua kaya
gini.”
Petani Tua
perlahan-lahan berjalan tertatih tatih ke arah pengacara itu. Tendangan
pertamanya ditujukannya ke selangkangan pengacara itu. menyebabkan pengacara
itu jatuh berlutut menahan sakit. tendangan kedua di arahkan ke tulang rusuk
pengacara itu membuatnya kembali jatuh berlutut menahan sakit dan tendangan
ketiganya ia arahkan ke muka pengacara tersebut ketika pengacara itu berlutut
menahan sakit yang tak terkira, sehingga pengacara itu sempat berpikir untuk
menyerah. Namun, pengacara itu menahan diri dari kesakitannya sambil memikirkan
tendangan balasan yang akan ia berikan untuk pak tua itu, membuat ia berhasil
bangkit berdiri
Pengacara: “Oke,
pak tua, sekarang giliranku.”
Petani Tua:
(Tersenyum) “Tidak, saya menyerah Anda boleh masuk sini dan bawa pulang burung
nya.”
Sumber
: https://detiklife.com/2016/09/16/cerita-lucu-humor-petani/.