Jaranan Pegon merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional yang digemari masyarakat Trenggalek sejak dahulu. Menurut Soedarsono seni pertunjukan tradisional mempunyai fungsi utama sebagai sarana ritual, hiburan pribadi, serta presentasi estetis (Soedarsono, 2002). Jaranan Pegon dapat berfungsi sebagai seni dalam ritual maupun sebagai hiburan karena merupakan salah satu Jaranan yang sudah lama berkembang di Trenggalek. Masyarakat Trenggalek pada umumnya lebih dahulu mengenal Jaranan Pegon dari pada pertunjukan jaranan yang lain. Jaranan Pegon sebagai pertunjukan yang berkembang pesat di daerah Trenggalek menjadi salah satu pertunjukan yang memiliki banyak peminat. Di Kabupaten Trenggalek terdapat komunitas/grup Jaranan Pegon yang masih aktif dan sering kali mengadakan pertunjukan jaranan secara tradisional.
Berbeda dari Jaranan pada umumnya, Jaranan Pegon unik karena menggunakan selendang sebagai properti utama serta busananya menggunakan busana Wayang Wong lengkap dengan probo dan irah-irahan. Ukel gerak dari Jaranan Pegon terlihat gemulai tetapi tetap tegas. Ukel gerak tersebut berasal dari perpaduan ukel gerak Wayang Wong. Jaranan Pegon muncul karena pada eranya seni pertunjukan Wayang Wong pernah menjadi trend pertunjukan sehingga mempengaruhi gaya perkembangan dalam kesenian jaranan.
Bentuk Jaranan Pegon belum pernah berubah sepenuhnya. Pakem gending serta gerak yang menjadi ciri khas Jaranan Pegon sejak awal merupakan salah satu bukti bahwa bentuk Jaranan Pegon belum berubah sehingga menunjukkan proses akulturasi yang kuat. Jaranan Pegon yang masih dipentaskan secara tradisional memiliki pola lantai sederhana dan tidak rumit. Dilihat dari busana yang digunakan mengadaptasi busana dari Wayang Wong menjadi ciri khas tersendiri dalam sebuah pertunjukan Jaranan Pegon. Bentuk gerak dalam pertunjukan Jaranan Pegon pun tidak lepas dari peran penting akulturasi atau percampuran budaya sehingga menghasilkan kesenian yang diminati masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Christiani, P. K. I. (2024). Jaranan Pegon Rukun Budaya Pada Ritual Adat Bersih Desa Di Kelurahan Blitar. JISOSEPOL: Jurnal Ilmu Sosial Ekonomi dan Politik, 2(2), 265-273.
Jatindra, T. A., & Sekti, R. P. (2022). Bentuk Dan Struktur Jaranan Pegon Lakon Gatot Kaca Perang Naga Gawe Geger Dalam Ritual Nadzar.
Sugiarto, M. O. S., & Yanuartuti, S. (2022). Akulturasi Pertunjukan Jaranan Pegon di Trenggalek. Jurnal Seni Tari, 11(1), 12-21.
0 komentar:
Posting Komentar