Himpunan Mahasiswa Agribisnis Pertanian

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Gelanggang Mahasiswa Agribisnis Pertanian

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PPK ORMAWA HIMAGRI 2022

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 10 Desember 2022

Pohon Damar Sebagai Penghasil Getah Sejuta Manfaat

 

Pohon Damar Sebagai Penghasil Getah Sejuta Manfaat

Damar adalah tanaman yang termasuk kedalam genus Agathis, damar banyak tumbuh secara alami di Papua. Jenis ini memiliki pertumbuhan alami yang cukup baik dan telah dipilih untuk di kembangkan dalam bentuk hutan produksi. Tanaman damar memiliki batang silindris dengan tinggi 60 m. Damar juga memiliki kulit luar batang yang mengelupas dalam keping-keping kecil. Kayu damar dimanfaatkan sebagai kayu pertukangan, namun saat ini pemanfaatan kayu damar dibatasi karena jumlah tanaman yang tumbuh pada hutan alam semakin berkurang (Rini Purwanti & Nur Hayati, 2019). Damar merupakan salah satu jenis kayu yang diusahakan pada Hutan Tanaman Industri (HTI), karena selain menghasilkan kayu sebagai bahan baku utama, tanaman ini juga mengeluarkan getah yang mempunyai peran penting dalam beberapa bidang industri. Getah dari tanaman damar biasa disebut dengan kopal. Kopal memiliki peran yang penting dibeberapa industri seperti industri vernis, plastik, tekstil dan perekat.

Tanaman damar merupakan komoditas unggulan masyarakat yang terkenal hingga ke dunia Internasional. Hal tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang mengekspor getah damar hingga ke dunia Internasional terutama dikawasan Asia dan Eropa meliputi India, Philipina, Jerman, Belgia, Perancis, Uni Emirat Arab, Italia, Pakistan dan Bangladesh. Damar dapat dikatakan sebagai sumber daya hutan yang lestari dan juga sangat menguntungkan. Selain karena pemanfaatan kayunya, getah yang dihasilkan juga sangat menguntungkan (Kolbinur & Hutagalung, 2016).

Pada pengambilan getah damar, masih banyak masyarakat yang menggunakan cara tradisional yaitu melukai pohon damar dengan menggunakan parang ataupun kapak. Pohon damar yang sudah siap untuk diambil getahnya memiliki ciri-ciri berdiameter diatas 45 cm, dan tinggi diatas 50 m. Tetapi sebelum kulit batang di lukai, pohon damar dibersihkan terlebih dahulu agar di sekitar lubang sadap yang akan dibuat bebas dari kotoran yang mungkin akan mengotori getah yang keluar. Setelah kulit batang dibersihkan maka langsung dilakukan penyadapan yaitu dengan membuat luka atau lubang pada kulit batang pohon, setelah kulit batang dilukai maka akan keluar getah yang di biarkan mengalir dan terkumpul di dalam lubang sadap hingga mengering. Setelah getah damar mengering kemudian damar dipanen dan dikumpulkan (Antoh et al., 2015).

Kemudian pada pemanfaatan kayunya, masyarakat di Papua banyak memanfaatkan pohon Damar sebagai bahan bangunan serta bahan bahan bakar (kayu bakar). Dalam penggunaan kayu damar sebagai bahan bangunan untuk pembuatan rumah memiliki aturan tersendiri karena dalam pemanfaatannya ada larangan yang mengatur sehingga masyarakat yang mengambil kayu untuk di jadikan sebagai bahan bangunan tidak bisa sembarang menebang kayu tersebut kecuali ada ijin dari pihak pribumi atau orang asli, tujuannya agar kayu-kayu tersebut tidak habis atau punah.

 

DAFTAR PUSTAKA

Antoh, F., Fatem, S. M., Tasik Fakultas Kehutanan, S., Papua Jl Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat, U., & Korespodensi, P. (2015). Pemanfaatan Damar Oleh Masyarakat di Kampung Bariat Distrik Konda Kabuoaten Sorong Selatan (Damar Utilization on People in Barriat Village, Konda Sub Distric-South Sorong). Biodiversitas Papuasia-Fakultas Kehutanan UNIPA Jurnal Kehutanan Papuasia, 1(1), 53–62.

Kolbinur, I., & Hutagalung, S. S. (2016). Analisis Kebijakan Pelestarian Damar di Kabupaten Pesisir Barat: Studi Terhadap Agenda Setting Damar Sebagai Usaha Perlindungan dan Peningkatan Kesejahteraan Petani Damar. Jurnal Kolbinur Dan Hutagalung, 7(1), 27–34. https://osf.io/9m5vw/

Rini Purwanti, & Nur Hayati. (2019). Manfaat Ekonomi Damar Bagi Masyarakat di Sekitar Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Larona Malili. Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR), 2(1), 57–64. https://doi.org/10.32734/anr.v2i1.574

Penulis: LITKEL2022

Editor: INFOKOM2022

Rabu, 30 November 2022

Kearifan Lokal Tradisi Tabuik di Kota Pariaman

Tradisi tabuik merupakan salah satu tradisi yang digelar oleh masyarakat Pariaman, Sumatra Barat. Acara ini merupakan tradisi tahunan yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, dan diperkirakan telah ada sejak abad ke-19 Masehi. Kata tabuik sendiri berasal dari bahasa Arab (Ibrani) yakni At-Tabut, yang bermakna peti kayu (Gibran 2015). Tabuik diadakan untuk mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad, yaitu Hussein bin Abi Thalib. Menurut penanggalan Hijriyah, festival tabuik diperingati setiap tanggal 10 Muharram.

Menurut (Dalmeda and Elian 2017), sejarah tradisi tabuik berkaitan dengan wafatnya Hussein beserta keluarganya dalam perang di padang Karbala oleh tentara Yazid bin Muawiyah. Lalu kotak kayu yang berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan ke langit oleh buraq. Buraq merupakan makhluk yang berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia, sehingga masyarakat Pariaman membuat tiruan dari buraq yang sedang mengusung tabut di punggungnya. Pembuatan dan pembinaan tabuik di Pariaman dikembangkan oleh Mak Sakarana dan Mak Sakaujana. Merekalah yang mempelopori tabuik pasa dan tabuik kampung Jawa.

Dalam tradisi tabuik di Pariaman terdapat tujuh tahapan ritual, yaitu mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak saroban, tabuik naik pangkek, hoyak tabuik, dan membuang tabuik ke laut. Prosesi mengambil tanah dilaksanakan pada 1 Muharram. Selanjutnya, menebang batang pisang yang dilaksanakan pada hari ke-5 Muharram. Mataam pada hari ke-7, dilanjut dengan mangarak jari-jari pada malam harinya. Keesokan harinya, dilangsungkan ritual mengarak saroban. Dan hari puncaknya, dilakukan tradisi tabuik naik pangkek, kemudian dilanjutkan dengan hoyak tabuik (Refisrul 2016).

Awalnya perayaan tabuik hanya dilaksanakan sebagai upacara yang sakral, namun seiring berjalannya waktu kini pelaksanaan tabuik lebih mengarah pada nilai hiburan dan parawisata Kota Pariaman (Sosiologi, Yulimarni, and Ditto 2022) Tradisi tabuik mengandung kearifan lokal dan nilai budaya dari masyarakat Pariaman, hal tersebut terlihat dari pelaksanaan upacara tabuik yang diselenggarakan guna mengenang kematian Husein bin Abi Thalib yang merupakan cucu Nabi Muhammad. Tradisi ini mengundang perhatian banyak wisatawan turis asing, sehingga ditetapkan sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang mesti dilindungi dan dilestarikan.

Daftar Pustaka

Dalmeda, M. .., and Novi Elian. 2017. “Makna Tradisi Tabuik Oleh Masyarakat Kota Pariaman (Studi Deskriptif Interaksionisme Simbolik).” Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 18(2):135. doi: 10.25077/jantro.v18i2.63.

Gibran, Maezan Khalil. 2015. “Tradisi Tabuik Di Kota Pariaman.” Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau 2(2):1–14.

Refisrul. 2016. “Upacara Tabuik ; Ritual Keagamaan Pada Masyarakat Pariaman Tabuik Ceremony ; Religious Ritual of Pariaman Community.” Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 2(2):530–50.

Sosiologi, Pendekatan, Seni Yulimarni, and Anin Ditto. 2022. “Tabuik Pariaman Dalam Perayaan Muharram.” Journal of Craft 2(1):50–59.

Penulis: LITKEL2022

Editor: INFOKOM2022

Kamis, 24 November 2022

FORECAST

FORECAST

Fabulous Creativity and Digital Aspirations of Agribusiness Students

Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan

Halo seluruh keluarga mahasiswa Agribisnis Trunojoyo ...

Pada bulan November 2022 ini, e-mading FORECAST hadir dengan mengusung tema :

Dies Natalis HIMAGRI Ke-XX

Yuk, baca lebih lanjut. Selamat menikmati!

OPINI

Nama: Kiwi

Angkatan: Agribisnis '19


Nama: Syahdandi
Angkatan: Agribisnis '20

Nama: Ikan
Angkatan: Agribisnis '21

Nama: Z
Angkatan: Agribisnis '22


PUISI
Karya: Elvina 
Angkatan: Agribisnis '21

Karya: Anonim.id

(Editor Website: INFOKOM2022)

Rabu, 09 November 2022

Luaran Kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan HIMAGRI 2022

Luaran Kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan HIMAGRI 2022

Kegiatan PPK OrMaWa HIMAGRI 2022 dilaksanakan Di Desa Keleyan dengan mengangkat judul "Pengaplikasian Fertigasi Melon Terpadu Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Melon Di Desa Keleyan-Bangkalan". 

Hasil dari Program PPK OrMaWa ini mampu meningkatkan keterlibatan petani pada budidaya melon menggunakan sistem fertigasi terpadu guna meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi melon di Desa Keleyan serta menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas juga paham terkait pemanfaatan teknologi tepat guna.

Editor: INFOKOM2022

PPK OrMaWa HIMAGRI 2022

PPK OrMaWa HIMAGRI 2022

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa atau PPK Ormawa merupakan salah satu program Belmawa yang diperuntukkan bagi mahasiswa se Indonesja setiap tahunnya. PPK OrMaWa dilaksanakan guna untuk meningkatkan soft skill mahasiswa dan sebagai pengabdian kepada masyarakat. Kali ini Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMAGRI) menjadi satu-satunya OrMaWa di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang berhasil lolos untuk melaksanakan kegiatan PPK OrMaWa ini.

Dalam mengusung PPK OrMaWa ini, HIMAGRI mengambil langkah untuk menciptakan teknologi tepat guna dalam pembudidayaan melon tim PPK OrMaWa HIMAGRI menggunakan sistem fertigasi. Dalam pelaksanaan ini, HIMAGRI membidik desa Keleyan Kecamatan Socah - Bangkalan untuk menjadi tempat pelaksanaan kegiatan PPK OrMaWa. Lalu, dalam pelaksanaan ini, HIMAGRI melakukan kerjasama dengan para pihak terkait seperti masyarakat desa Keleyan (Kelompok Tani), pemerintah setempat, Stakeholder, BPP Kamal, Kapolsek, dan Koramil.

Dalam kegiatan yang diusung oleh HIMAGRI, proses dalam pembudidayaan melon menggunakan sistem hidroponik dengan menggunakan irigasi tetes (drip irrigation) atau sistem fertigasi, dimana penyiraman dilakukan sekaligus dengan pemberian nutrisi secara otomatis. Hal tersebut digunakan oleh HIMAGRI guna memudahkan masyarakat dalam membudidayakan melon untuk jangka panjang. Maka dari itu, dalam sekali pelaksanaan penyiraman, masyarakat tidak perlu memberikan nutrisi secara manual, karena nutrisi sudah dicampurkan dalam air.

Anisa selaku ketua tim menjelaskan alur dari kegiatan PPK Ormawa ini yang dimulai dengan pembukaan pada tanggal 10 Agustus, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan screen house pada hari Sabtu (13/8) lalu pemasangan alat vertigasi yang akan digunakan untuk budidaya melon, penanaman benih melon serta pemeliharaan hingga panen dan di akhiri dengan loka karya. Selain itu Anisa memaparkan bahwa sejauh ini tim Himagri telah menyiapkan timeline pelaksanaan kegiatan, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan screen house, pembenihan dan pembibitan melon serta pembagian tugas dalam tim. "Bisa kita bilang 60-70% untuk screen house-nya saja, terkait pemasangan fertigasi beda rentetan lagi,” sambung Anisa.

Dalam menunjang pembudidayaan melon, tim PPK OrMaWa HIMAGRI menggunakan screen house guna meminimalisir adanya hama yang menyerang, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal. Kemudian dalam pembangunan screen house ini juga didasari oleh kebutuhan masyarakat desa Keleyan dalam jangka panjang untuk terus bisa membudidayakan melon dengan sistem fertigasi yang ditunjang dengan alat dan bahan yang mendukung.





Editor: INFOKOM2022

Minggu, 06 November 2022

Berita HIGHVAL

 

 
 

HIMAGRI’S High Festival (HIGHVAL) 2022, Momentum Peningkatan Kreativitas dan Gagasan Mahasiswa Di Era Society 5.0

Himpunan Mahasiswa Agribisnis Pertanian (HIMAGRI) tahun ini mengadakan acara tahunannya yang tergabung menjadi satu nama yaitu “HIMAGRI’S High Festival (HIGHVAL) yang diselenggarakan secara virtual. Acara ini meliputi 4 kegiatan yaitu webinar BMC, webinar kepenulisan, lomba karya tulis ilmiah, dan lomba business plan yang bertujuan untuk mengasah, dan mengembangkan potensi mahasiswa se-Indonesia.

Proses panjang harus dilewati oleh para peserta mulai dari seleksi administratif, pengumpulan abstrak/pengumpulan BMC, seleksi full paper hingga tahapan final. Babak final sendiri berlangsung via Zoom pada Sabtu (24/09) untuk LKTI dan Minggu (25/09) untuk Business Plan, di mana proses tanya jawab oleh juri dan peserta dilangsungkan setelah penayangan video presentasi yang sebelumnya dikirim oleh peserta. Tahapan penyeleksian sendiri, pihak penyelenggara HIGHVAL menghadirkan juri dari Fakultas Pertanian UTM.

Tema yang diusung pada HIGHVAL tahun ini adalah "Peran Generasi Z dalam Pemanfaatan Teknologi untuk Wujudkan Pertanian Modern di Era Society 5.0".

Peradaban di dunia semakin baru,pengetauan teknologi semakin berkembang. Hal ini membuat negara-negara maju memikirkan bagaimana cara agar masyarakat lebih maju hidup berdampingan dengan teknologi. Pada Society 5.0 masyarakat tidak perlu repot-repot lagi dalam melakukan sesuatu yang dianggap sulit. Tujuan era Society 5.0 adalah untuk mewujudkan masyarakat dimana orang menikmati hidup secara maksimal. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi adalah tujuan utama, dan bukan untuk kemakmuran segelintir orang terpilih. Pada bidang pertanian memiliki potensi besar dalam mewujudkan pertanian modern yang menggunakan teknologi yang canggih dan terkini. Melihat permasalahan tersebut maka dari itu diadakan HIMAGRI'S High Festival (HIGHVAL) 2022 yang mana diharapkan mahasiswa dapat berkompetisi melalui karya tulis dan membuat poster dengan mengusung sebuah ide atau gagasan. Kegiatan ini memberikan wadah serta dapat menumbuhkan jiwa kompetitif pada mahasiswa agar dapat bersaing di tingkat nasional

Berdasarkan ketetapan juri, maka terpilihlah 3 tim terbaik yang dinobatkan menjadi juara di masing-masing lomba, antara lain dari tim BIOLPA dari Universitas Airlangga sebagai Juara I, tim  SOBAT TAMBAK dari Universitas Negeri Yogyakarta sebagai Juara II serta DORAEMON dari Universitas Indonesia sebagai juara III. Untuk Business Plan dengan nama tim AKSELERASI TANI dari Universitas Telkom sebagai juara I, tim IEFFABLE dari Universitas Trunojoyo Madura sebagai juara II serta SONIX dari Universitas Trunojoyo MaduraYang diumumkan pada Grand Closing Minggu (02/10) melalui Zoom.


Penulis:  LITKEL2022

Editor: INFOKOM2022

Kamis, 20 Oktober 2022

FORECAST

 FORECAST

Fabulous Creativity and Digital Aspirations of Agribusiness Students



Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan

Halo seluruh keluarga mahasiswa Agribisnis Trunojoyo ...

Pada bulan Oktober 2022 ini, e-mading FORECAST hadir dengan mengusung tema :

Youth Pledge Day: "One Land, One Nation, One Language

Yuk, baca lebih lanjut. Selamat menikmati!


"Bahasamu Bukan Bahasa Bangsa Kita"



Hari itu hari Minggu dan semenjak pagi langit tampak malu-malu memamerkan warna birunya. Malahan, sebujur awan kelam yang semakin bangga dengan gelapnya pagi. Tidak jauh dari pandang mata, di sebuah kursi kayu yang sederhana duduk seorang pemuda. Dia sendirian, dan sebenarnya darah muda itu sedang menunggu temannya yang sedari pagi mengaku akan berkunjung ke rumah. 
Tak lama berselang, teman pemuda itu tiba dan langsung menyapanya dengan semangat.
“Aduh, sudah lama ya nunggunya, Lan. Maaf ya, tadi bonyok-ku belum pulang dari rumah nenek sehingga aku terpaksa menunggu mereka kembali.”
“Oalah begitu kisahnya. Okelah, tiada mengapa, Dika. Eh, bonyok itu maksudnya apa?”
“Aduh, Alan, kamu kok enggak gaul banget sih. Bonyok itu artinya Bokap dan Nyokap.”
“Hemm. Aneh-aneh saja sih singkatanmu. Padahal kan tinggal sebutkan saja kata orang tua.”
Sudah menunggu lama, Alan malah dibuat semakin kesal dengan sikap dan penggunaan bahasa yang digunakan Dika. Alan merasa bahwa singkatan-singkatan semacam itu hanya sekadar bahasa sok gaul, apa lagi hari itu sedang ada peringatan Hari Sumpah Pemuda. Pada ikrar yang ketiga, dikatakan bahwa pemuda dan pemudi Indonesia itu punya janji yaitu menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sontak saja, gaya si Dika terang menodai dan bahkan melukai bahasa yang menjadi identitas Bumi Pertiwi.
“Alan, bagaimana dengan pengumuman lomba baca Puisi Sumpah Pemuda pada hari Kamis kemarin? Aku dengan kamu dapat juara 2, ya? CMIIW.”
“Iya benar, baru saja malam tadi pengumumannya. Alhamdulillah aku dapat juara dua. Eh, Dika, CMIIW itu apa lagi?”
“Hehe, maaf, Alan. Kamu masih belum tahu juga ya? CWIIW itu singkatan dari Correct Me If I am Wrong. Artinya, koreksi bila aku salah.”
Alan hanya mengangguk sembari tersenyum. Biar bagaimanapun, Dika adalah teman sekaligus sahabat yang senantiasa menemaninya entah itu di kala suka maupun duka. Alan tidak ingin mencela sahabatnya lebih jauh, karena dia tahu Dika sedang berusaha belajar Bahasa Inggris demi menggapai cita-cita kuliah di luar negeri.
“O ya, Dika, pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini kamu ikut lomba dan kegiatan apa saja?”
“Hemm, kegiatan, ya. Sebenarnya aku mau ikut banyak lomba sih. Aku mau ikut lomba pidato, tapi aku tak begitu paham bagaimana kisah dalam kongres pemuda. Aku ingin ikut lomba cerdas cermat, masih sama saja. Aku tidak percaya diri bahwa aku bisa menang.”
“Oalah, ternyata seperti itu. Ya sudah lah, paling tidak tahun depan kamu wajib ikut, ya. Masa dengan kegiatan penuh sejarah bagi negeri sendiri kita enggan untuk berpartisipasi. Katanya berjiwa nasionalisme, katanya cinta tanah air. Jangan-jangan kamu kemarin tidak ikut upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di sekolah?”
“Hehehe. Iya, aku bangun kesiangan waktu itu. Karena kukira bakal telat, terpaksa deh aku izin sakit.”
“Nah kan!”
Alan menghela napas lebih panjang dari biasanya. Ia pun semakin kesal dengan sikap dan tingkah Dika. Sebagai seorang pemuda Dika seharusnya ikut berpartisipasi terhadap kegiatan yang bertajuk Nasionalisme.
“O ya, Dika, kamu jadi bermalam di rumahku, kan? Nah, nanti sore kita makan jagung bakar sambil melihat swastamita di tebing belakang rumahku ya. Soalnya tadi aku sudah periksa prakiraan cuaca, sebentar lagi langit akan segera cerah.”
“Oke siap laksanakan! Eh, Alan, swastamita itu apa sih? Apa sama seperti singkatan LOL (Laughing Out Loud) atau UWU (Unhappy Without U)?”
“Lha, lha, lha. Kamu ini sebenarnya orang mana sih. Orang Indonesia, atau orang Inggris yang nyasar? Swastamita itu adalah pemandangan indah di saat matahari terbenam.”
“Oalah gitu. Kok aku baru tahu ya? Memangnya itu bahasa apa?”
“Aduh! Itu Bahasa Indonesia, abang ganteng!”
“Hemm. Oke, oke, oke. Aku baru dengar lho. Ternyata Bahasa Indonesia juga terdengar indah dan artinya luar biasa ya.”
“Tentu saja. Eh, aku tes kamu sekali lagi ya Dika. Kamu tahu apa itu arunika?”
“Duh, apa itu Alan, sepertinya bahasa Spanyol ya? Hemm. Aku belum lancar.”
“Nah kan, lagi-lagi tidak pernah dengar. Arunika itu Bahasa Indonesia, artinya cahaya matahari yang muncul beriringan dengan terbitnya matahari.”
“Wah, aku tak menyangka ternyata bahasa kita seindah itu.”
Dika pun terkagum-kagum dengan dua diksi yang diucapkan oleh Alan. Dia merasa malu terhadap diri sendiri. Selama ini ia merasa bangga karena hapal begitu banyak singkatan gaul Bahasa Inggris. Baginya sih keren, tapi tidak lebih keren daripada Bahasa Indonesia.
“Dika, karena kita adalah pemuda harapan bangsa, sudah menjadi kewajiban diri untuk merawat, mencintai, serta menjaga kemurnian Bahasa Indonesia. Belajar bahasa asing itu bagus, sangat bagus malahan. Tapi, gunakanlah di waktu dan keadaan yang tepat. Sekarang ada begitu banyak orang yang mencampur-adukkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sehingga dijuluki keminggris. Mereka kira mereka keren? Padahal tidak. Dan lambat laun, bahasa kita sendiri yang berangsur tenggelam.”
“Siap, Alan. Terima kasih telah menyadarkanku. Engkau benar-benar sahabat terbaikku. Saat ini juga aku ingin belajar lebih banyak tentang Bahasa Indonesia.”
Alan dan Dika pun kembali ceria seiring dengan kabar langit yang mulai memamerkan cerahnya. Mereka bersiap-siap untuk memetik jagung di kebun dan segera menanti datangnya swastamita.


Sumber : Guru Penyemangat


Karya: Siti Aisya
Angkatan: 2020


Karya: R. Anisa
Angkatan: 2020


Karya: Nanda Hari P. 
Angkatan: 2021


Karya: Rania Ramadhani Z

Angkatan: 2020

Karya: Ade Kholilur Rohman

Angkatan: 2021

Karya: Dedy Firmansyah

Angkatan: Agribisnis '21


Karya: Lailatul Hidayah

Angkatan: Agribisnis '21

Karya: @bukanpenulis

Angkatan: 2022

Sumber: https://www.indozone.id/amp/vWsZQoE/8-kumpulan-puisi-sumpah-pemuda-terbaik-yang-menyentuh-hati 

Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928-2022

(Editor Website : INFOKOM 2022) 

Jumat, 23 September 2022

FORECAST

FORECAST

“Fabulous Creativity and Digital Aspirations of Agribusiness Students" 

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan

Halo seluruh keluarga mahasiswa Agribisnis Trunojoyo . . . 

Kali ini mading himagri balik lagi dengan nuansa baru lohh,

di bulan September 2022 ini, e-mading FORECAST hadir dengan mengusung tema :

“ National Farmer Day: Plant Your Green Soul 

Yuk, baca lebih lanjut. Selamat menikmati!


Judul: Penghijauan Bumi
Penulis: Nazilatul Fatihah Agb' 21



Karya: Siti Mufarohatin Nisa
Angkatan: Agribisnis '20


Karya: Yolanda Wulandari
Angkatan: Agribisnis '21



Karya: Dedy Firmansyah
Angkatan: Agribisnis '21


Karya: Lailatul Hidayah
Angkatan: Agribisnis '21


Sebentar, sebelum lanjut baca admin mau tanya nih, jawab dalam hati ya, atau bisa dikolom komentar, menurut kalian ada yang kurang ngga dari postingan diatas? Atau apa sudah dapat insight baru belum?...

Semoga dari postingan admin diatas dapat menginspirasi ya !

Ayoo, lanjut scroll terus ke bawah, bakal ada yang lucu – lucu looh...

.

.

.

.

.
.
.
.
.
.

Cerita Lucu Petani Tua Dan Pengacara 

Seorang pengacara terkenal dari kota besar pergi berburu ke sebuah desa yang sangat jauh dari tempat tinggalnya. Dia menembak dan menjatuhkan burung, tetapi jatuh ke sebuah pekarangan yang tertutup oleh pagar ketika pengacara mau memanjat pagar untuk mengambil buruannya, seorang petani tua yang sudah keriput dan bongkok bertanya kepadanya apa yang ia lakukan.

Pengacara: “Saya menembak seekor burung dan jatuh di pekarangan ini, saya akan mengambilnya.”

Petani Tua: “Ini pekarangan saya, dan Anda tidak boleh masuk ke sini.”

Pengacara: (Karena merasa terkenal lalu marah) “Saya salah satu pengacara pengadilan terbaik di negara ini dan, jika Anda tidak membiarkan saya untuk mengambil burung tersebut, saya akan menuntutmu dan mengambil semua yang jadi milikmu!

Petani Tua: (Tersenyum) “Tampaknya, Anda tidak tahu bagaimana kita menyelesaikan perkara dengan adat setempat disini ya? Kita menyelesaikan perselisihan kecil seperti ini dengan peraturan ‘Tiga kali tendangan’.”

Pengacara: “Pak itu peraturan ‘tiga kali tendangan’?”

Petani Tua: “Yah, pertama saya menendang Anda tiga kali terus gantian Anda menendang saya tiga kali, dan seterusnya, bolak-balik, sampai ada yang nyerah.”

Pengacara: (Berpikir tentang kontes yang diusulkan dan ia merasa dengan mudah mengalahkan seorang petani
tua yang keriput itu. Dia setuju untuk mematuhi adat setempat). “Oke pak tua saya setuju!” (dalam hati). “Masa kalah main tendang2an ama orang tua kaya gini.”

Petani Tua perlahan-lahan berjalan tertatih tatih ke arah pengacara itu. Tendangan pertamanya ditujukannya ke selangkangan pengacara itu. menyebabkan pengacara itu jatuh berlutut menahan sakit. tendangan kedua di arahkan ke tulang rusuk pengacara itu membuatnya kembali jatuh berlutut menahan sakit dan tendangan ketiganya ia arahkan ke muka pengacara tersebut ketika pengacara itu berlutut menahan sakit yang tak terkira, sehingga pengacara itu sempat berpikir untuk menyerah. Namun, pengacara itu menahan diri dari kesakitannya sambil memikirkan tendangan balasan yang akan ia berikan untuk pak tua itu, membuat ia berhasil bangkit berdiri

Pengacara: “Oke, pak tua, sekarang giliranku.”

Petani Tua: (Tersenyum) “Tidak, saya menyerah Anda boleh masuk sini dan bawa pulang burung nya.”

Sumber : https://detiklife.com/2016/09/16/cerita-lucu-humor-petani/.

 (Editor Website: INFOKOM 2022)