FORECAST
“Fabulous Creativity and Digital Aspirations of Agribusiness Students"
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh
Salam sejahtera bagi
kita semua, Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan
Halo seluruh keluarga mahasiswa Agribisnis Trunojoyo . . .
Kali ini mading
himagri balik lagi dengan nuansa baru lohh,
di bulan Agustus 2022
ini, e-mading FORECAST hadir dengan mengusung tema :
“Independent Day: "One Unit Without Distinction ”
BEDA TAPI SATU
Karangan: Fathina Amiroh
Sumber: : http://cerpenmu.com/cerpen-persahabatan/beda-tapi-satu.html
Di
ruangan putih 4×6 ini, Frea memulai untuk belajar. Di bulan Agustus ini, ia
akan mengikuti lomba cerdas cermat/ LCC di Gedung SerbaGuna. Seusai sekolah ia
selalu membaca buku, hingga puluhan buku habis dibaca olehnya dalam waktu 2
jam. Kiranya, sekitar tanggal 28 Agustus, ia akan berlomba LCC.
Minggu
14 Agustus 2016, ia genap berumur 11 tahun. Frea tidak ingin dibelikan boneka,
sepeda, tas, dan lainnya. Melainkan ingin meminta sebuah buku bacaan yang
berisi tentang Kisah Perjuangan Pahlawan. Memang, ia anak yang cerdas, tinggi,
putih dan cantik. Tetapi ia mempunyai sifat yang berbeda, sedikit anak seperti
dia rajin membaca buku. Ia jarang bergaul dengan anak pintar, tetapi ia sering
mengajak anak-anak yang tertinggal di kelas untuk ke perpustakaan sekolahnya.
Pada
suatu hari, seorang wanita memakai dress panjang merah muda menghampirinya
“Frea kamu mau hadiah apa dari kakak? Kakak belum
memberikan kamu hadiah.” kakaknya, Mila
“Dibelikan sepatu kak, yang berwarna putih,
ukuran 37.” Frea langsung menyambung
“Memang ada seperti itu?” Mila menjawab
“Ada kak” kata Frea
“Ya sudah besok kakak belikan” kakaknya dengan
tersenyum
“Asyikk…” jawab Frea kegirangan
Setelah berhari-hari menunggu, akhirnya kakaknya
pulang dengan membawakan sebuah tas bertulis Toko Sepatu “Shoes Internasional”.
Frea melihat tas itu dengan wajah senyum sedikit.
“Apa itu kak?” Frea bertanya
“Ini adalah sepatu yang kakak janjikan kepada
kamu. Apakah kamu suka?” Kakaknya menjawab sambil mengabil sepatu
“Suka kak. Terima kasih ya kak.” jawab Frea
sambil memeluk kakaknya
“Iya sama-sama dek.” kata kakaknya
Keesokan paginya ia akan pulang dari rumah Ela. Disana ia, Ela dan juga Reni belajar untuk mengikuti Lomba Cerdas Cermat, yang akan diselenggarakan esok pagi, di Gedung SerbaGuna. Frea langsung mengambil sepedanya dan menggayuhnya. Tiba-tiba ia menabrak seorang gadis penjual koran. Sebenarnya ia takut dikejar orang. Tapi ia lega karena tak ada yang mengejarnya. Ia sampai di rumah dan langsung mandi.
Hari Minggu 28 Agustus di Gedung SerbaGuna, ia langsung melalui babak seleksi. Setelah melalui babak seleksi, akhirnya ia lolos dengan Ela dan juga Reni.
“Selamat ya kalian bisa masuk ke babak final.
Semoga sukses di babak final.” Kata Ibu Gurunya
Setelah lolos dari babak seleksi ada tiga regu
yang berada di panggung. Regu pertama adalah Frea, Reni, dan Ela. Regu kedua
Tini, Susi, Ratih.
“Emm… bukankah itu anak yang kutabrak kemarin? Hah? Bagaimana ini?” tanya Frea dalam hati.
Pertandingan babak final LCC ini sangat menegangkan. Setelah diumumkan, juara pertama diduduki oleh regu gadis penjual koran, juara kedua regunya, dan juara ketiga regu Tini. Frea tidak menyangka jika gadis penjual koran itu sangat pintar dalam menjawab soal. Setelah itu para peserta diistirahatkan. Dan gadis penjual koran itu mendekati Frea dengan baju merah putih berlengan pendek.
“Saya minta maaf ya” Frea berkata kepada gadis
penjual koran
“Iya tidak apa-apa” jawabnya
“Lalu kenapa lenganmu berbalut perban?” Frea
menyambung
“Ini… tidak apa-apa kok. Oh iya, perkenalkan saya
bernama Frenselin Maria Natasya, panggil saja Tasya” sambung ia
“Nama saya Frea Debrina Kamelia, panggil Frea,
salam kenal ya.” jawab Frea
“Iya, salam kenal juga. Oh iya ini teman saya
bernama Putri Sima, panggil Sima dan Mariam Asyifa, panggil Mariam.” kata Tasya
“Kamu pasti non-Islam kan? Dan Sima Budha atau
Hindu? Mariam pasti Islam.” Frea berkata dengan nada tanya yang banyak
“Iya betul, Tasya Kristen. Tapi aku Hindu. Dan
Mariam Islam.” Sima menyambung obrolan mereka
“Tetapi kami, tidak bertengkar kami tidak memilih
teman. Kita harus berteman tanpa membeda bedakan suku, agamanya, ras, dan
antargolongan.” sambung Mariam seperti Ustazah
“Betul itu” Frea berkata
Setelah bertemu di perlombaan, mereka selalu bersama sekarang. Sepulang sekolah, bertemu di cafe “Berbeda Tapi Satu”. Disana ada berbagai orang yang berbeda suku, agama, ras dan golongannya.
Setiap orang pasti memerlukan teman, teman khususnya sahabat dapat membantumu menjadi lebih baik. Mereka menolongmu mengenali dan memahami dirimu sendiri. Persahabatan adalah hadiah yang paling mahal yang dapat kamu berikan kepada orang lain. Persahabatan bermula ketika kita bergaul dengan orang tanpa membedakan suku, agama, ras dan antargolongan. Dunia tidak membutuhkan kita bertengkar tetapi kita harus bersatu untuk mencintakan dunia yang lebih cemerlang dari sekarang.
Sebentar, sebelum sampai di akhir kalimat, admin mau tanya nih, jawab dalam hati ya, atau bisa dikolom komentar, menurut kalian ada yang kurang ngga dari postingan diatas? Atau apa sudah dapat insight baru belum?...
Semoga dari postingan admin diatas dapat
menginspirasi ya !
(Editor Website: INFOKOM 2022)
0 komentar:
Posting Komentar